Banner

ULMWP BUKAN MILIK KELOMPOK PEMERINTAH SEMENTARA, ULMWP MILIK SELURUH RAKYAT PAPUA.

Share it:
ad




Aksi mobilisasi dan penolakan terhadap hasil KTT II ULMWP, yang dilakukan oleh Kelompok pemerintah sementara atau kelompok tua-tua gila jabatan. Kelompok ini sedang melangekan penderitaan dan kejahatan  di tanah papua,  melalui kampaye manipulatif, dan propaganda busuk, tujuanya untuk mengembalikan Pemerintah Sementara, dan Undang-Undang  Dasar Sementara,yang telah dihapus melalui KTT II, bulan agustus lalu 2023 di Port Villa Vanuatu.


Kelompok ini terus dan sedang mengubah perjuangan kolektifan seluruh rakyat papua, dengan mengubah perjuanga  kepentingan subjektif individu dan kelompoknya. Ini adalah tanda bahaya yang sedang mengubur perjuangan rakyat papua, melemahkan  persatuan rakyat papua dan memperlambat proses kemerdekaan bangsa west papua.  Kelompok ini sedang memecah belah kekuatan rakyat papua, merusak identitas bangsa west papua.


Lahirnya pemerintah sementara dan Undang-Undang Dasar Sementara pada tahun 2020, atas dorongan kepentingan sepihak atau kelompok tertentu adalah bentuk penghianatan terhadap perjuangan rakyat papua dan Ilegal alias tidak sah. Kelompok rakus jabatan ini telah dan sedang melantarkan kondisi objektif rakyat papua yang sedang menangis ketakutan dalam cegraman kolonialisme, secara sistematis dan masif, jutaan nyawa rakyat papua dihilangkan secara paksa, ribuan rakyat papua pengungsi di hutan, ratusan penangkapan dan pemenjarahan para aktivis,perampasan dan ekxploitasi kandunga sumber daya alam papua oleh kaum penjajah. 


Sesunguhnya kelompok ini hanyalah kaum oportunisme politik yang mempertahankan jalannya sistem kolonialisme, dan mempertahankan posisi mereka semata pada jabatan dengan trias politiknya seperti  presiden sementara, mentri dan ketua parlemen, mereka sedang menjalankan perjuangan dengan kebohongan dan manipulatisf terhadap rakyat papua. 

Yang harus kita ketahui adalah keputusan hasil KTT II ULMWP di Port Villa Vanuatu bulan agustus 2023 lalu, sangat jelas bahwa Pemerintah Sementara dan Undang-Undabg Dasar Sementara telah dihapus, melalui pimpinan sidang tetap KTT II UL MWP, yang di pimping oleh, Bucthar Tabuni,Edison Waromi Manase Tabuni dan dua anggota Lainnya. Jadi Buchar Tabuni dan Ediso Waromi dengan kelompoknya kalian stop membangung narasi busuk dan propaganda kotar tehadap rakyat papua.


Kelompok gila jabatan, individualistik yang egois ini, sedang memberikan peluang kepada penjajah untuk menindas rakyat papua, memberikan jalan celah bagi kapitalisme, imperialisme dan kolonialisme, untuk mengerut sumber daya alam papua dan memperpanjang penderitaan bagi rakyat papua. kini masa depan papua tengah terancam, demi keselamatan bangsa papua, kita musti berani mengkritik kelompok yang ingin  merusak ULMWP sebagai wadah kordinatif rakyat papua, demi kepentingan individu atau kelompok mentalitas pengemis ini.


Kita tau bahwa konsep pecah belah kekuatan rakyat tertindas adalah watak dan praktek kolonialisme, untuk memperlambat perjuangan menuju kemerdekan, maka Dengan jujur dan berani kita harus sampaikan bahwa beny wenda,Buchar Tabuni, Edison Waromi, dengan kelompoknya, kamu stop memempraktekan watak kolonial dengan menipu rakyat papua, dengan janji omong kosong dan membangun narasi miring serta propaganda busuk yang memecah belah.  ULMWP adalah wadah koordinatif,front persatuan, yang harus menjadi rumah bersama seluruh elemen rakyat papua, mau dari gerakan sektoral, gerakan mahasiswa,gerakan sipil,geraka gerilya, gerakan tani,nelayan,buruh agama,perempuan,masyarakat adat dll. 


Rakyat papua harus tau hasil KTT ULMWP di Port Villa Vanuatu bulan Agustus lalu,telah terlaksana sesuai aturan dan mekanisme ULMWP, yang sudah menghapus Pemerintah Sementarah, Dan Undang-Undang Dasar Sementara. ULMWP telah dikembalikan sebagai wadah koordinatif dan posisi ULMWP kembali bediri bersama rakyat di tanah air, di bawa kepemimpinan ketua Manase Tabuni,dan sekretaris Markus Haluk. 


ULMWP tidak lagi diluar negeri.Tapi ada bersama rakyat tertindas di west papua. Maka tugas mendesak kita hari ini adalah membangung persatuan dengan satu kesadaran sebagai rakyat tertindas, memajukan ULMWP sebagai front persatuan yang progresif untuk mengahkiri penindasan di tanah papua. Sebab “ kemerdekaan tidak diberikan atau di hadiakan secara Cuma-Cuma oleh kaum penindas,kemerdekaan harus direbut dengan perjuangan revolusioner, bukan dengan cara persekongkolan apalagi dengan cara mengemis.


Persatuan adalah amunisi yang paling ampuh bagi rakyat papua yang tertindas, untuk meyelamatkan bangsa papua dari cengraman kapitalisme, imperialisme dan kolonialisme. Sejarah bangsa lain telah membuktikan dan telah kita pelajari bahwa, kolonialisme hancur bekeping-keping di bawah kekuatan rakyat tertindas yang bersatu. 


Maka sangat jelas ketakutan terbesar kolonial Indonesia adalah persatuan rakyat papua, yang bersatu dengan satu identitas sebagai rakyat tertindas. Dengan berani melakukan perlawanan terhadap kolonial Indonesia, dan merebut hak kedaulatan sebagai bangsa merdeka. 


Kita jangan tertipu dengan kelompok gila jabatan,kelompok perfektif elitis, tanpa memahami dan merasakan kondisi objektif  penindasan rakyat papua secara utuh, kemerdekaan papua bukan milik kelompok atau suku  etnis tertentu,  papua merdeka adalah tugas dan tanggungjawab seluruh rakyat papua, entah tua,mudah,laki_laki, perempuan, Kristen atau islam dari gunung sampai pantai.

Tulisan ini  sebagai bentuk kritik untuk persatuan. Bukan untuk menjatuhkan seperjuangan.                                               ULMWP rumah kita bersama agar cita -cita perjuangan  pembebasan nasional Papua dorongan bersama mengakhiri penindasan negeri west Papua .

salamWaras……………….


Tanah kolonial,30 okt 2023

Oleh: Kang Pilamo 

Share it:

Opini

Post A Comment:

0 comments: